News

Harga Jual Arwana Anjlok, Peternak Tambak Ikan Gulung Tikar

Channeltujuh.com, SUHAID — Rendahnya harga jual anakan ikan Arwana Super Red saat ini menjadi keluhan para peternak tambak ikan Arwana di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Hal tersebut disampaikan oleh Dwi Nahnar dan David peternak tambak ikan Arwana di Kecamatan Suhaid, yang mana saat ini harga jual anakan ikan Arwana Super Red turun drastis dari harga satu juta lebih kini hanya dikisaran 300ribu sampai 400ribu perekor.

“Sekarang yang kita keluhkan adalah masalah harga sangat jauh turunnya, sebelumnya pada akhir tahun 2023 harga jual masih mencapai satu juta lebih, sekarang hanya ratusan ribu perekor, sekitar Rp300 ribu sampai Rp400 ribu saja perekornya, ikan ukuran sekitar 18 centimeter (cm) sampai 20 cm, selama ini pasaran jual kita ke penampungan di Kota Pontianak,” terang Dwi, di Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, saat di hubungi via WhatsApp, Selasa (19/3/24).

Menurut Dwi jika harga jual anakan ikan Arwana Super Red masih di angkat dikisaran Rp300 ribu sampai Rp400 ribu tidak menutup kemungkinan banyak peternak yang gulung tikar.

“Kalau harga masih anjlok seperti ini, saya pastikan banyak peternak tambak ikan Arwana yang tutup, saat ini saja sudah banyak peternak yang mundur. Hanya satu harapan kami harga ikan bisa kembali normal seperti biasa,” ujar Dwi.

Hal senada juga disampaikan Rajali dan Hengki peternak tambak ikan Arwana di Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, yang mengeluhkan harga jual ikan tidak sebanding dengan harga pakan selama pemeliharaan.

“Sekarang anakan ikan Arwana Super Red harganya turun drastis, dari satu juta lebih kini hanya Rp400 ribu. Ikan kita kirim ke Pontianak sekali kirim jumlahnya tidak menentu. Sudah banyak peternak yang mau menututup usaha tambak ikannya, karena sudah tidak sesuai dengan penghasilan. Harapan para peternak tambak ikan Arwana khususnya di Kapuas Hulu, agar pemerintah dapat mencarikan solusi sehingga harga jual kembali normal seperti biasa,” tukas Rajali.*/

Laporan : Devi Lahendra 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button