Karolin Promosikan Tari Jonggan Melalui Media Digital
Channeltujuh.com, NGABANG – Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa sangat mendukung kebudayaan yang ada di Kabupaten Landak, baik itu tarian, ritual adat maupun tempat-tempat bersejarah.
Dalam upaya mendukung kebudayaan tersebut Karolin melakukan promosi dengan berbagai cara termasuk melalui media digital. Salah satunya yakni promosi Tari Jonggan dan tarian Naik Dango di Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P).
“Saat menjabat sebagai Bupati Landak saya mencoba melakukan promosi tarian di Kabupaten Landak melalui media digital, yakni kita bekerjasama dengan BKN PDI Perjuangan agar kebudayaan di Kabupaten Landak bisa dikenal di seluruh Indonesia dan Tari Jonggan ini sudah menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia,” ujar Karolin di Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (8/9/22).
dijelaskan Karolin, Jonggan merupakan tarian tradisional masyarakat Dayak Kanayatn di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Nama Jonggan diambil dari bahasa Dayak yang berarti joget atau menari. Menurut beberapa sumber, tarian ini mulai muncul sekitar tahun 1950 di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Tarian ini awal mulanya digelar sebagai hiburan bagi masyarakat pada berbagai upacara adat seperti bayar niat, naik dango, hajatan sunatan atau babalak, acara perkawinan, festival, dan acara penyambutan tamu penting.
“Sebelum Tari Jonggan dipentaskan, dilakukan ritual khusus terlebih dahulu. Ritual tersebut biasa disebut dengan Nyangahant yang berarti berdoa. Ritual ini dilakukan untuk meminta izin atau meminta perlindungan kepada Tuhan agar pertunjukan berjalan lancar. Acara tersebut diawali dengan Bapamang yaitu penyampaian doa hajat oleh pemimpin upacara di depan sesaji yang sudah disiapkan,” terang Karolin.
Sekertaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat Karolin mengungkapkan bahwa tari Jonggan memiliki gerakan yang menggambarkan ungkapan rasa syukur kepada Jubata (Tuhan) dan suka cita masyarakat yang dilimpahkan dalam tarian. Tidak jarang dalam tarian ini para penari mengajak penonton untuk ikut menari.
“Setiap penari dapat secara leluasa berkomunikasi dengan pasangan menari. Sentuhan emosional juga kegembiraan yang muncul sebagai ekspresi personal maupun komunal memberikan gambaran konkret kebersamaan serta tumbuhnya ikatan-ikatan emosi antarpersonal. Sebagai tari pergaulan masyarakat Suku Dayak Kanayatn tarian ini benar-benar menceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda-mudi Dayak Kanayatn,” ungkap Karolin.
Untuk menyaksikan tari Jonggan melalui media digital tersebut kita bisa menontonnya melalui link https://youtu.be/9d2UuUufDZY atau dengan kanal YouTube BKN PDI Perjuangan.*/
Laporan : Deckie
Channeltujuh.com, NGABANG – Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa sangat mendukung kebudayaan yang ada di Kabupaten Landak, baik itu tarian, ritual adat maupun tempat-tempat bersejarah.
Dalam upaya mendukung kebudayaan tersebut Karolin melakukan promosi dengan berbagai cara termasuk melalui media digital. Salah satunya yakni promosi Tari Jonggan dan tarian Naik Dango di Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P).
“Saat menjabat sebagai Bupati Landak saya mencoba melakukan promosi tarian di Kabupaten Landak melalui media digital, yakni kita bekerjasama dengan BKN PDI Perjuangan agar kebudayaan di Kabupaten Landak bisa dikenal di seluruh Indonesia dan Tari Jonggan ini sudah menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia,” ujar Karolin di Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (8/9/22).
dijelaskan Karolin, Jonggan merupakan tarian tradisional masyarakat Dayak Kanayatn di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Nama Jonggan diambil dari bahasa Dayak yang berarti joget atau menari. Menurut beberapa sumber, tarian ini mulai muncul sekitar tahun 1950 di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Tarian ini awal mulanya digelar sebagai hiburan bagi masyarakat pada berbagai upacara adat seperti bayar niat, naik dango, hajatan sunatan atau babalak, acara perkawinan, festival, dan acara penyambutan tamu penting.
“Sebelum Tari Jonggan dipentaskan, dilakukan ritual khusus terlebih dahulu. Ritual tersebut biasa disebut dengan Nyangahant yang berarti berdoa. Ritual ini dilakukan untuk meminta izin atau meminta perlindungan kepada Tuhan agar pertunjukan berjalan lancar. Acara tersebut diawali dengan Bapamang yaitu penyampaian doa hajat oleh pemimpin upacara di depan sesaji yang sudah disiapkan,” terang Karolin.
Sekertaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat Karolin mengungkapkan bahwa tari Jonggan memiliki gerakan yang menggambarkan ungkapan rasa syukur kepada Jubata (Tuhan) dan suka cita masyarakat yang dilimpahkan dalam tarian. Tidak jarang dalam tarian ini para penari mengajak penonton untuk ikut menari.
“Setiap penari dapat secara leluasa berkomunikasi dengan pasangan menari. Sentuhan emosional juga kegembiraan yang muncul sebagai ekspresi personal maupun komunal memberikan gambaran konkret kebersamaan serta tumbuhnya ikatan-ikatan emosi antarpersonal. Sebagai tari pergaulan masyarakat Suku Dayak Kanayatn tarian ini benar-benar menceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda-mudi Dayak Kanayatn,” ungkap Karolin.
Untuk menyaksikan tari Jonggan melalui media digital tersebut kita bisa menontonnya melalui link https://youtu.be/9d2UuUufDZY atau dengan kanal YouTube BKN PDI Perjuangan.*/
Laporan : Deckie
Karolin Promosikan Tari Jonggan Melalui Media Digital
Channeltujuh.com, NGABANG – Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa sangat mendukung kebudayaan yang ada di Kabupaten Landak, baik itu tarian, ritual adat maupun tempat-tempat bersejarah.
Dalam upaya mendukung kebudayaan tersebut Karolin melakukan promosi dengan berbagai cara termasuk melalui media digital. Salah satunya yakni promosi Tari Jonggan dan tarian Naik Dango di Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P).
“Saat menjabat sebagai Bupati Landak saya mencoba melakukan promosi tarian di Kabupaten Landak melalui media digital, yakni kita bekerjasama dengan BKN PDI Perjuangan agar kebudayaan di Kabupaten Landak bisa dikenal di seluruh Indonesia dan Tari Jonggan ini sudah menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia,” ujar Karolin di Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (8/9/22).
dijelaskan Karolin, Jonggan merupakan tarian tradisional masyarakat Dayak Kanayatn di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Nama Jonggan diambil dari bahasa Dayak yang berarti joget atau menari. Menurut beberapa sumber, tarian ini mulai muncul sekitar tahun 1950 di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Tarian ini awal mulanya digelar sebagai hiburan bagi masyarakat pada berbagai upacara adat seperti bayar niat, naik dango, hajatan sunatan atau babalak, acara perkawinan, festival, dan acara penyambutan tamu penting.
“Sebelum Tari Jonggan dipentaskan, dilakukan ritual khusus terlebih dahulu. Ritual tersebut biasa disebut dengan Nyangahant yang berarti berdoa. Ritual ini dilakukan untuk meminta izin atau meminta perlindungan kepada Tuhan agar pertunjukan berjalan lancar. Acara tersebut diawali dengan Bapamang yaitu penyampaian doa hajat oleh pemimpin upacara di depan sesaji yang sudah disiapkan,” terang Karolin.
Sekertaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat Karolin mengungkapkan bahwa tari Jonggan memiliki gerakan yang menggambarkan ungkapan rasa syukur kepada Jubata (Tuhan) dan suka cita masyarakat yang dilimpahkan dalam tarian. Tidak jarang dalam tarian ini para penari mengajak penonton untuk ikut menari.
“Setiap penari dapat secara leluasa berkomunikasi dengan pasangan menari. Sentuhan emosional juga kegembiraan yang muncul sebagai ekspresi personal maupun komunal memberikan gambaran konkret kebersamaan serta tumbuhnya ikatan-ikatan emosi antarpersonal. Sebagai tari pergaulan masyarakat Suku Dayak Kanayatn tarian ini benar-benar menceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda-mudi Dayak Kanayatn,” ungkap Karolin.
Untuk menyaksikan tari Jonggan melalui media digital tersebut kita bisa menontonnya melalui link https://youtu.be/9d2UuUufDZY atau dengan kanal YouTube BKN PDI Perjuangan.*/
Laporan : Deckie