Ini Daftar Capem Bank Kalbar yang Bobol Uang Nasabah, Apakah Rokidi Sang Dirut Layak Diganti ?
Channeltujuh.com, PONTIANAK – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Anti Korupsi Indonesia (Legatisi), Akhyani BA menilai mundurnya Didi Haryono sebagai Komisaris Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Barat atau Bank Kalbar, sangat tepat karena yang bersangkutan akan maju dikontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Barat sebagai calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat yang akan dihelat November mendatang.
Akhyani mengatakan dengan mundurnya Komisaris Utama Bank Kalbar, sudah tentu akan dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang akan menentukan pengganti komisaris utama melanjutkan estafet kepemimpinan yang sebelumnya.
“Kita dari Legatisi berharap dengan dilaksanakan RUPS LB Bank Kalbar, para pemegang saham yaitu gubernur, walikota dan bupati tidak hanya fokus pada penggantian komisaris utama saja, tetapi juga harus dibahas terkait buruknya kinerja jajaran direksi yang menyebabkan bobolnya uang nasabah hingga miliaran salah satunya di Cabang Pembantu (Capem) Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, senilai kurang lebih Rp 17 miliar,” harap Akhyani, pada sejumlah wartawan di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (23/8/24).
Di RUPS LB, lanjut Akhyani menegaskan para pemegang saham harus tegas serta harus melihat hasil audit keuangan sehingga tidak ada lagi kebocoran uang nasabah yang menyebabkan buruknya citra Bank Kalbar di mata masyarakat Kalimantan Barat.
“Bobol kurang lebih 17 miliar di Capem Karangan merupakan suatu tamparan keras untuk Bank Kalbar. Selain kasus tersebut juga diduga terdapat beberapa tempat lainnya di cabang Pemangkat bobol kurang lebih 4,2 miliar, cabang Bengkayang bobol kurang lebih Rp 100juta, cabang Singkawang kurang lebih 6 miliar. Dari nilai-nilai kasus pembobolan tersebut jelas kinerja buruk seluruh direksi tergambar nyata, dan saya rasa sudah sepatutnya Direktur Utama (Dirut) Bank Kalbar, Rokidi diganti, jika di biarkan tidak menutup kemungkinan hal-hal seperti ini akan terus terulang. Sebagai masyarakat Kalimantan Barat saya meminta gubernur untuk mengambil tindakan tegas misalnya dengan memberhentikan Direktur Utama Bank Kalbar karena jangan sampai kebobolan yang terjadi di Bank Kalbar memberikan dampak buruk pada kepercayaan masyarakat atau nasabah. Sekali lagi saya tegaskan jika direktur utama tidak mampu bekerja lebih baik ganti saja, masih banyak putra daerah Kalbar yang cerdas, jujur dan mampu membawa Bank Kalbar lebih baik lagi kedepannya,” tukas Akhyani.*/
Laporan : Devi Lahendra