Sistem Ranking Vaksinasi Kalbar, Karolin : Vaksin Harus Diberikan Secara Berkeadilan
Channeltujuh.com, NGABANG – Kabupaten Landak tidak mendapatkan stok vaksin pada minggu ke empat bulan September ini yang dikarenakan capaian angka vaksinasi yang masih rendah yakni 12,42 persen dengan menduduki peringkat ke 13 dari 14 kabupaten, kota di Kalimantan Barat (Kalbar).
Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan bahwa sistem ranking yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sangat tidak adil apabila Kabupaten Landak dinilai terlambat atau tertinggal dari kabupaten, kota lain di Kalimantan Barat.
“Sistem ranking vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi menurut saya tidak adil jika dikatakan Kabupaten Landak terlambat dan tertinggal dari proses vaksinasi, padahal kami tidak mendapatkan jatah vaksin atau distribusi vaksin. Oleh karena itu kami berharap dengan kehadiran tim monitoring dari pemerintah provinsi bisa menjembatani berbagai kekeliruan komunikasi dan memperbaiki update data, sehingga proses vaksinasi di Kabupaten Landak bisa kita tingkatkan,” kata Karolin di Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (28/9/21).
Untuk bulan September ini saja Kabupaten Landak tidak mendapatkan banyak dosis vaksin, Vaksin Coronavac 2 Dosis mendapatkan 4.970 vial untuk 9.940 dosis, vaksin Moderna 14 dosis mendapatkan 68 vial untuk 952 dosis serta vaksin Astra Zeneca 10 dosis mendapatkan 61 vial untuk 610 dosis, dan untuk minggu ke empat September ini Kabupaten Landak tidak mendapatkan kuota distribusi vaksin.
Berdasarkan data cakupan vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kalimantan Barat sampai dengan tanggal 25 september 2021 Kabupaten Landak dengan sasaran 282.111 peserta dengan vaksinasi pertama berjumlah 42.464 peserta atau 15,05 persen dan vaksinasi kedua berjumlah 27.638 peserta atau 9,80 persen. Namun dari data Dinas Kesehatan kabupaten Landak sasaran vaksinasi berdasarkan kategori sudah hampir memenuhi target seperti untuk para pelajat dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah 6.445 pelajar yang divaksin, ibu hamil dan ibu menyusui sudah 975 jiwa.
Karolin meminta kepada pemerintah pusat agar tidak selalu mendahulukan vaksinasi di pulau jawa saja namun juga merata ke luar pulau jawa, hal ini mengingat target pemerintah yang harus segera menurunkan angka level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia.
“Selain dari pada menurunkan jumlah kasus dengan melaksanakan PPKM sesuai dengan arahan pemerintah pusat, target kita selanjutnya adalah meningkatkan program vaksinasi. Oleh karena itu kami berharap agar pemerintah tidak hanya mendahulukan masyarakat di pulau jawa, tetapi sudah saatnya juga memperhatikan diluar jawa dan vaksin harus diberikan secara berkeadilan,” pinta Karolin mengakhiri.*/
Laporan : Deckie