News

Ahok Keluhkan Harga Arwana Turun, Heri : Soal Harga Turun Ini Bukan Isu Baru 

Channeltujuh.com, PONTIANAK — Selain persoalan regulasi birokrasi yang dinilai mempersulit para penangkar dan pedagang ikan Arwana, rendahnya harga jual anakan ikan Arwana saat ini juga menjadi keluhan para peternak ikan Arwana khususnya di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu dan Provinsi Kalimantan Barat pada umumnya.

Ahok salah satu penangkar dan pedagang ikan Arwana mengatakan selain persoalan regulasi birokrasi, para penangkar dan pedagang ikan Arwana saat ini merasa rugi akibat turunnya harga jual ikan Arwana.

“Kini harga ikan turun jauh, kami mengalami kerugian, karena harga jual tidak sebanding dengan biaya pakan. Dulu harga jual bisa mencapai angka Rp 1juta lebih untuk anakan Arwana sekarang harga jual hanya Rp300ribu, harganya turun jauh dari sebelumnya,” ujar Ahok, di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (2/4/24).

Menurut Ahok pembenahan birokrasi bisaenjadi solusi atas keluhan para penangkar dan pedagang ikan Arwana yang ada di Kalimantan Barat saat ini.

“Kita berharap pemerintah bisa mencarikan solusi terbaik untuk kita, jangan sampai kita terus terbelenggu dengan berbagai aturan yang sama sekali tidak menguntungkan masyarakat. Jika semuanya di permudah, maka aktifitas pengiriman ikan Arwana dari Indonesia ke negara luar khususnya Cina juga menjadi lancar, nah kalau semua sudah lancar permintaan meningkat maka harga jual juga menjadi naik,” ujar Ahok.

Beberapa pekan yang lalu hal senada juga disampaikan oleh Dwi Nahnar dan David pemilik tambak ikan Arwana di Kecamatan Suhaid. Menurut Dwi saat ini harga jual anakan ikan Arwana turun drastis dari harga satu juta lebih kini hanya dikisaran 300ribu sampai 400ribu perekor.

“Sekarang yang kita keluhkan adalah masalah harga sangat jauh turunnya, sebelumnya pada akhir tahun 2023 harga jual masih mencapai satu juta lebih, sekarang hanya ratusan ribu perekor, sekitar Rp300 ribu sampai Rp400 ribu saja perekornya, ikan ukuran sekitar 18 centimeter (cm) sampai 20 cm, selama ini pasaran jual kita ke penampungan di Kota Pontianak,” terang Dwi, di Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, saat di hubungi via WhatsApp, Selasa 19 Maret 2024 lalu.

Menurut Dwi jika harga jual anakan ikan Arwana masih di angkat dikisaran Rp300 ribu sampai Rp400 ribu tidak menutup kemungkinan banyak para pelaku usaha seperti dirinya yang akan gulung tikar.

“Kalau harga masih anjlok seperti ini saya pastikan banyak pelaku usaha tambak ikan yang tutup, saat ini saja sudah banyak teman-teman kami yang mundur. Hanya satu harapan kami harga ikan bisa kembali normal seperti biasa,” ujar Dwi.

Rajali dan Hengki pelaku usaha tambak ikan Arwana di Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, yang mana juga mengeluhkan harga jual ikan tidak sebanding dengan harga pakan selama pemeliharaan.

“Sekarang anakan ikan Arwana harganya turun drastis, dari satu juta lebih kini hanya Rp400 ribu. Ikan kita kirim ke Pontianak sekali kirim jumlahnya tidak menentu. Sudah banyak pemilik tambak atau penangkaran ikan Arwana yang mau menututup usahanya, karena sudah tidak sesuai dengan penghasilan. Harapan para kami khususnya di Kapuas Hulu, agar pemerintah dapat mencarikan solusi sehingga harga jual kembali normal seperti biasa,” tutur Rajali.

Saat ditemui usai diskusi santai bersama Kepala Balai Karantina Indonesia, di Desa Mega Timur, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Ketua Asosiasi Penangkar dan Pedagang Siluk (APPS) Kalimantan Barat, Heri Basyir mengatakan untuk masalah harga relatif tergantung dari masing-masing perusahaan, kalau ditinjau dari akhir tahun sekarang lebih bergerak walaupun masalah harga belum maksimal tapi dibeberapa tempat sudah ada kenaikan.

“Terkait harga sudah dari akhir tahun dan itu bukan isi baru, ini saya juga mau menjawab media yang lain kemaren yang mengatakan ada harga yang anjlok, itu media sudah lama sebenarnya menuliskan harga turun tapikan diulang lagi, sebenarnya harga turun ini sudah dari akhir tahun kemaren bahkan sudah dari pengtengahan tahun kemarin sudah turun,” tukas Heri menegaskan.*/

Laporan : Devi Lahendra

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button