Karolin Ajak Wanita Katolik Mandor Aktif Dalam Kegiatan Perempuan dan Anak
Channeltujuh.com, MANDOR – Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa menghadiri kegiatan temu Wanita Katolik (WK) seluruh Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Wanita Katolik Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor yang pertama, di Gereja Santo Paulus dari Salib Mandor, Desa Mandor, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat.
Karolin berpesan kepada Wanita Katolik dapat menjadi wanita yang hebat dan yang pastinya menjadi wanita yang sayang dan cinta kepada keluarga serta anak-anaknya, sehingga ibu-ibu harus aktif dalam berbagai kegiatan diluar rumah.
“Kita semua adalah wanita yang sayang dan cinta keluarga serta sayang dengan anak-anak, maka kita dirumah harus menjadi wanita hebat, wanita yang luar biasa. Pesan saya yang pertama kita harus aktif dalam berbagai kegiatan seperti saat ini ada kegiatan Wanita Katolik, kalau ada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) harus diaktif, supaya kita bisa bertukar pengalaman, informasi dan sebagainya,” pesan Karolin, di Mandor, Sabtu (24/9/22).
Karolin yang juga seorang dokter tersebut mengingatkan kepada Wanita Katolik seluruh Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor bahwa stunting menjadi permasalahan di Kalimantan Barat termasuk di Kabupaten Landak, sehingga diharapkan peran besar ibu-ibu dalam menurunkan angka stunting dengan mengontrol tumbuh kembang anak.
“Kalimantan Barat maupun Kabupaten Landak ada satu persoalan yang bikin khawatir yakni stunting atau kurang gizi kronis. Kita sudah melakukan berbagai upaya tetapi memang diperlukan peran serta ibu-ibu dalam memberikan asupan makanan yang bergizi kepada anak-anak kita sesuai dengan umur mereka, dalam menjaga masa tumbuh kembangnya,” terang Karolin.
Terakhir Karolin mengajak Wanita Katolik untuk bersatu dalam memerangi kekerasan pada perempuan dan anak yang saat ini masih terjadi di Kabupaten Landak.
“Angka kekerasan pada perempuan dan anak di Kabupaten Landak terus meningkat dari tahun ke tahunnya, tahun 2021 ada 23 kasus dan tahun sebelumnya tahun 2020 ada 20 kasus, ini termasuk pencabulan, pemerkosaan pada anak dan kekerasan pada perempuan. Mari kita emak-emak bersatu dan melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tutup Karolin.*/
Laporan : Deckie