Jokowi Resmikan Tower A dan B RSUD Soedarso

Channeltujuh.com, PONTIANAK — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) selama 2,5 tahun terakhir mampu memperlihatkan sistem kesehatan nasional yang butuh diperbaiki dan ditingkatkan untuk melayani seluruh masyarakat. Jokowi mengungkapkan bahwa momentum tersebut merupakan saat yang tepat untuk memperbaiki sistem kesehatan di tanah air.
“Kita banyak sekali belajar dari pandemi 2,5 tahun ini, melihat bagaimana sistem kesehatan nasional kita, mana yang harus kita perbaiki, mana yang lamban yang harus dipercepat, sarana apa yang harus dibeli. Semuanya kelihatan, pada saat kita menderita memang jadi kelihatan semuanya, pada saat krisis kesehatan karena pandemi kelihatan semuanya, mana yang enggak benar kelihatan, mana yang lamban kelihatan, mana yang kurang kelihatan, inilah yang kita perbaiki,” kata Jokowi, meresmikan Tower A dan B Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (9/8/22).
Jokowi juga menyayangkan apabila masyarakat di tanah air, dalam hal ini Kalimantan Barat, masih melakukan pengobatan ke luar negeri. Untuk itu, saat Gubernur Kalimantan Barat meminta bantuan dari pemerintah pusat dalam pembangunan tower baru RSUD dr. Soedarso, pemerintah pusat menyanggupinya.
“Saya itu paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit kemudian perginya ke luar negeri, ke Malaysia, ke Singapura, ada yang ke Jepang, ke Amerika. Khusus untuk Kalimantan Barat saya mendengar banyak sekali yang ke Kuching,” ujar Jokowi.
Jokowi meyakini bahwa RSUD dr. Soedarso yang memiliki luas tanah 26,63 hektare tersebut memiliki fasilitas modern yang mampu melayani dan menangani kasus-kasus atau penyakit yang ada di masyarakat. Dengan demikian, diharapkan masyarakat di Kalimantan Barat tidak perlu pergi ke luar negeri untuk berobat.
“Pembangunan habis Rp205 miliar, alat kesehatan (alkes) juga kurang lebih Rp200 miliar, ini yang namanya gotong royong. Tadi saya cek, ada 277 tempat tidur, cek ruang operasi, cek Intensive Care Unit (ICU) semuanya saya lihat, sudah super modern saya jadi ingatkan tidak usah berobat ke luar negeri, di sini sudah cukup untuk menangani kasus-kasus yang ada,” kata Jokowi.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan bahwa rumah sakit tersebut tidak akan dikategorikan berdasarkan kelas, melainkan penanganan jenis penyakit setiap pasien.
“Rumah sakit ini nanti dioperasikan tanpa kelas, karena kami berpendapat rumah sakit itu, kelas itu seharusnya tergantung dari jenis penyakitnya. Jadi tidak memandang dari sisi kemampuan membayar, tetapi dari sisi jenis penyakitnya,” tutur Sutarmidji.*/
Laporan : Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Editor : Devi Lahendra