Perilaku Konsumen Pada Masa Adaptasi Baru
Channeltujuh.com – Perlahan-lahan jika disadari konsumen dewasa ini telah menunjukkan perubahan sikap terhadap cara memenuhi kebutuhan dan keinginannya, pandemi COVID-19 sebuah benang merah yang sangat jelas sebagai variabel yang mampu mengintervensi cara, sikap dan pola perilaku konsumen dimana awalnya dilakukan secara konvensional menjadi secara digitalisasi. Untuk itu para pelaku usaha harus segera berbenah untuk menyesuaikan perubahan perilaku konsumen, sektor digitalisasi sudah seharusnya menjadi fokus utama suatu perubahan. Digitalisasi telah menjadi urat nadi perusahaan di era baru saat ini, konsumen memerlukan pelayanan yang mudah, praktis, cepat dan nyaman.
Terdapat 4 perilaku konsumen di era digital saat ini yaitu:
1. Membandingkan kualitas produk dari review di internet
Dewasa ini sebagian besar masyarakat sudah semakin cerdas dalam berbelanja online, sebelum memutuskan untuk berbelanja mereka akan terlebih dahulu melakukan review dengan berselancar di internet mencari tahu sebanyak-banyaknya informasi mengenai produk yang akan dibeli. Dalam hal ini perusahaan harus bisa mengambil peluang dari fenomena tersebut yaitu meningkatkan kualitas suatu produk, merancang desain yang unik dan tiada duanya (strategi diferensiasi) serta yang terpenting adalah online store mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan ramah kepada semua konsumen.
2. Memilih online store yang anti ribet
Di era digitalisasi sekarang ini dan ditambah dengan semakin kompleksnya aktivitas masing-masing individu membuat mereka menjadi sayang untuk membagi waktu ke hal-hal yang tidak terlalu prinsip seperti berbelanja, kepraktisan dan kemudahanlah yang diinginkan masyarakat masa kini. Yang konsumen cari adalah online store yang siap menyediakan kemudahan dalam pemesanan dan pembayaran. Perusahaan dituntut untuk meng-create fitur-fitur canggih pada suatu aplikasi yang bertujuan memberikan kemudahan dan kepraktisan selama proses berbelanja sedang berlangsung.
3. Menyukai personalisasi terhadap produk dan layanan
Jika diartikan secara harafiah personalisasi merupakan tindakan perusahaan dalam meng-custom produknya kedalam beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan customer. Tentu saja, masing-masing pelanggan memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda terhadap produk dan layanan yang diberikan sehingga menjadikan produk dan layanan yang telah dipersonalisasi lebih diminati di kalangan pelanggan.
Melalui produk atau layanan yang telah ‘dimodifikasi’ dengan kebutuhan pelanggan, perusahaan bisa memberikan kepuasan tersendiri sehingga menimbulkan loyalitas pelanggan dan berdampak pada repurchase intention.
4. Selalu ingin up to date
Kesuksesan terbesar perusahaan online masa kini ialah terletak pada kemampuannya dalam menciptakan tren yang mampu mempengaruhi masyarakat untuk memakai suatu produk dari perusahaan. Langkah yang dilakukan adalah yang pertama perusahaan harus mampu berinovasi dengan mencari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pelanggan, yang kedua perusahaan bisa ikut “nebeng” dengan hal-hal yang masih trending pada saat itu misalnya adalah wabah virus corona yang berhasil mencuri perhatian tidak hanya di dalam negeri namun sampai mendunia sehingga berdampak serius kepada seluruh aspek kehidupan terutama aspek kesehatan yang menjadi trending topic membuat seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan fisik agar tetap bugar salah satunya dengan berolahraga seperti bersepeda di sini perusahaan manufaktur harus bisa mengambil peluang yaitu memproduksi sepeda dengan berbagai varian dan model dan untuk perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman (ekspedisi) dengan memanfaatkan teknologi digital bisa melakukan serangkaian proses mulai dari pemesanan hingga pengiriman secara ringkas, cepat dan tepat sasaran.
Yang perlu disadari adalah telah terjadi perubahan perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka jika perusahaan ingin tetap eksis dan lebih berkembang perusahaan harus mampu beradaptasi secara “cerdas” dan bisa membaca peluang – peluang yang ada di dalamnya secara cermat dan akurat sehingga perusahaan tidak salah dalam melakukan inovasi – inovasi khususnya dalam bidang teknologi digital.*/
Oleh : Hengky Wongso Mahasiswa Magister Manajemen FEB UNTAN
Editor : Deckie