PMI Asal Kubu Raya Melahirkan Saat Dikarantina
Channeltujuh.com, PONTIANAK — Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Musrifah asal Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, melahirkan bayi laki-laki dengan panjang 48 centimeter dan berat 2,450 kilogram, saat menjalani karantina di Lembaga Pengkajian Mutu Pendidikan (LPMP) Pontianak.
Selaku Komandan Karantina di LPMP Pontianak, Mayor Infanteri Teguh, mengatakan sebelum masuk karantina seluruh PMI yang tiba dari Malaysia telah melalui berbagai tahapan tes kesehatan guna memastikan seluruh PMI aman dari Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Ya sekitar pukul 08.55 Waktu Indonesia Barat (WIB) hari Jum’at seorang PMI melahirkan bayi laki-laki dengan selamat. Saat masuk karantina kandungan PMI tersebut memang sudah memasuki usia melahirkan,” terang Teguh pada channeltujuh.com, di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Jum’at (28/5/21).
Tak hanya memberikan fasilitas terbaik bagi PMI, lanjut Teguh mengatakan pelayanan kesehatan yang cepat juga diberikan, agar seluruh PMI yang dikarantina benar-benar terjaga saat menjalani karantina.
“Setelah menerima laporan dari petugas piket karantina di LPMP bahwa ada seorang PMI yang akan melahirkan, selanjutnya kita lakukan koordinasi dengan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) karantina dan atas perintah Komandan Distrik Militer (Dandim) 1207/Berdiri Sendiri Kolonel Infanteri Jajang Kurniawan, selanjutnya PMI tersebut kita bawa ke Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) Pontianak,” jelas Teguh, yang juga merupakan Komandan Rayon Militer (Danramil) 1207-04/Pontianak Timur.
Lebih lanjut Teguh menjelaskan sebelumnya pada hari Rabu 26 Mei 2021 sekitar pukul 21.30 Wib, dengan menggunakan dua bus sebanyak 68 PMI dari Malaysia yang masuk melalui jalur Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, diterima dan dikarantina di LPMP Pontianak.
“Setelah kita terima selanjutnya PMI tersebut dikelompokkan sesuai daerah asal dan hubungan keluarga untuk ditempatkan di dalam kamar di gedung LPMPP yang terdiri dari tiga lantai tersebut. Diantara PMI tersebut terdapat empat orang wanita yang sedang hamil, sehingga harus kita tempatkan di lantai satu dengan harapan mudah diawasi karena PMI yang bernama Musrifah sudah hamil sembilan bulan,” tukas Teguh mengakhiri.*/
Laporan : Devi Lahendra