Bupati Landak Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gereja Katolik Meranti
Channeltujuh.com, MERANTI – Bupati Landak Karolin Margret Natasa, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Katolik Bunda Hati Kudus Meranti, Paroki Santo Agustinus dan Mattias Darit bersama Pastor Aloysius Tombokan, MSC yang mewakili Uskup Agung Potianak. Peletakan batu pertama di laksanakan di Kecamatan Meranti, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat.
Pembangunan gereja ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah bersama keuskupan agung Pontianak dalam membina masyarakat pada pembentukan karakter kristiani, sehingga dapat dijadikan sebagai benteng dan karakter iman kristiani.
Karolin mengatakan dengan dibangunnya Gereja Katolik Bunda Hati Kudus Meranti yang nantinya akan menjadi paroki di Kecamatan Meranti akan semakin meningkatkan pelayanan umat Katolik sehingga dapat terus maju dan berkembang dalam iman Katolik.
“Harapan kami sebagai pemerintah mudah-mudahan dengan menjadi paroki umat disini semakin dilayani, dan ketika sudah dilayani oleh pihak gereja semoga bisa terus berkembang semoga bisa terus berkembang dengan iman dalam kehidupan sosial, ekonomi dan seterusnya juga semakin berkembang,” harap Karolin, di Meranti, Rabu (28/4/21).
Karolin juga meminta kekompakan umat katolik untuk bersama-sama dan bergotong royong dalam membangun Gereja Katolik Bunda Hati Kudus Meranti sebagai bentuk partisipasi umat kepada gereja dan iman katolik.
“Saat ini pemerintah sedang mengalami kesulitan keuangan sehingga bantuan untuk pembangunan tempat ibadah juga terbatas, untuk itu saya meminta kerjasama umat katolik yang juga ikut berpartisipasi dalam mendukung pembanguna gereja ini,” terang Karolin.
Terakhir, Karolin, terus mengingatkan masyarakat untuk menjalankan kehidupan baru di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) serta menjalan Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro di tingkat kecamatan dan desa.
“Saya sudah mengekuarkan surat edaran bahwa aktivitas masyarakat dan jam operasional sampai jam 21.00 malam, tidak ada pesta, jonggan, beroah, naik dango di kampung sampai dengan tanggal 3 Mei yang akan datang. Saya ingatkan kepada camat dan kepala desa untuk memonitornya bersama dengan kapolsek dan danramil,” tegas Karolin.*/
Laporan : Deckie