Masuk Polri Gratis, Raden Petit : Untuk Ortu Casis Waspada Penipuan Masuk Polri

Channeltujuh.com, PONTIANAK – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Barat (Kalbar) Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Pipit Rismanto, melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Kalbar, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Raden Petit Wijaya, menyampaikan informasi kepada awak media terkait proses rekrutmen terpadu 2024 yang saat ini sedang berlangsung untuk menyeleksi calon perwira Akademi Kepolisian (Akpol), Bintara dan Tamtama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tahun anggaran 2024.
Terpantau di Laboratorium Komputer Universitas Tanjungpura, Laboratorium Komputer Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Pontianak dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Pontianak sedang berlangsung tes akademik secara Computer Assisted Test (CAT) atau tes berbasis komputer.
Kabidhumas Polda Kalbar Kombespol Raden Petit Wijaya menyampaikan bahwa saat ini proses rekrutmen Polri di Polda Kalbar khususnya Bintara Polri sudah memasuki tahapan tes akademik.
“Untuk calon siswa (casis) Akpol sudah melaksanakan tes akademik dan berlanjut ke tes kesemaptaan jasmani, sedangkan casis bintara Polri saat ini sedang melaksanakan tes akademik berbasis komputer CAT di beberapa Laboratorium Komputer antara lain di Universitas Tanjungpura, SMAN 7 dan SMPN 3 Pontianak,” jelas Petit, di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (24/5/24).
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini jumlah rekrutmen Akpol pada tahap tes jasmani sebanyak 88 orang peserta dan casis bintara Polri saat ini berjumlah 1909 orang yang terdiri dari Bintara Kepolisian Tugas Umum (PTU) sebanyak 1786 orang, Bintara Kompetensi Kusus (Komsus) sebanyak 27 orang dan Bintara Rekrutmen Proaktif (rekpro) sebanyak 96 orang.
“Jadi khusus untuk casis Bintara ada tiga kategori atau pengelompokan antara lain rekrutmen Bintara PTU atau rekrutmen untuk standar umum Kepolisian, kemudian Bintara Komsus atau casis yang memiliki keterampilan dan kemampuan khusus berdasarkan latar belakang pendidikan maupun ketrampilannya, dan yang ketiga adalah bintara rekpro yang diperuntukkan bagi putra-putri warga negara Indonesia yang berada di pulau-pulau atau didaerah terpencil dan perbatasan negara dengan negara tetangga, kalau di Kalbar berbatasan dengan Malaysia,” ungkap Petit.
Petit juga menghimbau kepada seluruh casis dan para orang tua (ortu) casis agar berhati-hati dengan adanya praktek-praktek percaloan yang sebenarnya hal tersebut adalah murni merupakan aksi penipuan yang berkedok sebagai orang yang memiliki jalur khusus yang bisa meluluskan para peserta dengan permintaan sejumlah uang.
“Saya menghimbau dan berpesan khususnya kepada para orang tua casis agar tidak tergiur bujuk rayu dari seseorang atau pihak-pihak yang mengaku-ngaku bisa meluluskan putra putrinya, karena itu seratus persen penipuan, modusnya macam-macam, ada yang mengatakan posisi anaknya rawan kalau tidak ada yang ngurus, ada juga yang mengatakan bahwa anak anda akan digeser oleh peserta lain apabila tidak diurus, dan ada juga yang mengaku-ngaku kenal petinggi tertentu dengan menunjukkan foto dan mengaku sanggup untuk mengurus kelulusan, nah model-model yang seperti ini jangan dipercaya karena saat ini proses rekrutmen sudah jelas dan transparan,” tegas petit.*/
Laporan : Sumber Humas Polda Kalbar
Editor : Devi Lahendra