Advetorial

Pekerjaan PSU Dinas Perkim Kalbar, Gunakan Aspal Goreng, Jimmie : Sudah Sesuai RAB

Channeltujuh.com, PONTIANAK – Terkait ada beberapa temuan pekerjaan jalan lingkungan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Barat di bawah payung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Provinsi Kalimantan Barat yaitu pekerjaan peningkatan kualitas pemukiman yang masuk dalam program peningkatan prasarana, sarana dan ultinitas umum (PSU) ditemukan tidak menggunakan Asphalt Mixing Plant (AMP) namun dengan cara pembuatan manual (aspal goreng).

Sejatinya untuk saat ini memang tidak ada aturan yang mengikat baik dari Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji yang mengharuskan penggunaan AMP di wilayah permukiman. Namun jika merujuk dari kualitas pekerjaan tentu penggunaan APM lebih baik dari penggunaan aspal yang dikerjakan secara manual.

Namun tidak semua pekerjaan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Provinsi Kalimantan Barat menggunakan manual (aspal goreng), justru tidak sedikit yang menggunakan AMP. Dan semua pekerjaan yang dikerjakan bersumber dari APBD harus sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), jika memang penggunaan aspal goreng telah diputuskan oleh dinas maka dalam RAB juga harus tertuang pekerjaan tersebut bukan menggunakan AMP tetapi menggunakan manual (aspal goreng). Jika tidak sesuai dengan RAB maka jelas pihak dinas telah menyalahi aturan yang telah ada.

Saat ditemui diruang kerjannya, Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Provinsi Kalimantan Barat, Jimmie Hustika Saputra membenarkan bahwa tahun ini ada sebagian pekerjaan pengaspalan di wilayah pemukiman tidak menggunakan AMP tapi menggunakan aspal goreng.

“Penggunaan aspal goreng sudah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB),” terang Jimmie saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu.

Jimmie mengatakan panjangnya jadwal antrian untuk mendapatkan AMP menjadi salah satu pilihan pekerjaan dialihkan dengan menggunakan manual.

“Waktunya sudah akhir tahun, AMP harus menunggu antrian. Dan tidak salah kita gunakan manual yaitu aspal goreng,” tukas Jimmie.*/

Laporan : Devi Lahendra

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button