NewsPemerintahan dan Politik

Bupati Kapuas Hulu Lepas 6000 Ikan Nila di Lubuk Antuk

Channeltujuh.com, LUBUK ANTUK — Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan yang akrab disapa Sis melepas 6000 bibit ikan nila di lahan Mina Padi, Desa Lubuk Antuk, Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Pada kesempatan tersebut Sis menyampaikan bahwa Mina Padi merupakan suatu bentuk usaha tani gabungan yang memanfaatkan genangan air sawah, yang sedang ditanami padi sebagai kolam untuk budidaya yang memaksimalkan hasil tanah sawah, dengan demikian dapat meningkatkan efesiensi lahan, karena suatu lahan menjadi sarana untuk budidaya dua komunitas pertanian dan perikanan.

“Ini sangat-sangat bagus karena bisa mengakomodasikan antara sawah dan perikanan, keduanya ini saling mendapatkan manfaat sehingga masyarakat yang mengelola ini sama mendapatkan manfaat yang bagus,” kata Sis, di Lubuk Antuk, Kamis (17/11/22).

Sis mengatakan melalui Mina Padi produktivitas sawah diharapkan, agar meningkatkan produksi ikan secara organik dan ramah lingkungan, baik dari padi yang dihasilkan maupun hasil panen dari ikan, selain itu Mina Padi juga dapat dipercaya akan dapat mencegah dan menahan alih fungsi lahan.

“Mina Padi juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang bersifat padat karya,” kata Sis.

Selain itu tambah Sis, ini merupakan cara efektif untuk sinergitas usaha pertanian dan perikanan, serta meningkatkan kesejahteraan dalam mewujudkan kedaulatan pangan, Kegiatan seperti ini adalah bagaimana kita melakukan upaya ketahanan pangan, bagaimana kita memberikan dukungan kepada masyarakat dalam melakukan ketahan pangan.

“Salah satunya di sektor perikanan dan pertanian, bagaimana pangan kita ini terus bisa tumbuh, mudah-mudahan bibit ikan yang kita lepas pada hari ini terus berkembang biak dengan baik dengan hasil panen yang melimpah,” pungkasnya.*/

Laporan : Sumber Humas Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu
Editor : Deckie

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button