NewsPemerintahan dan Politik

Kunker di Bengkawe, Cornelis Bahas Persoalan Stunting

Channeltujuh.com, BANGKAWE — Kunjungan kerja (kunker) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi II, Badan Anggaran dan tim pengawas DPR RI Bidang Pengawasan Perbatasan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat (Kalbar) 1 Cornelis, bersama dengan Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat Fraksi PDI Perjuangan Angeline Fremalco,  memberikan penyuluhan tentang penanganan stunting di Desa Bangkawe, Kecamatan Menjalin, dalam rangka reses Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat.

Dalam kesempatan ini Cornelis, menyampaikan kenapa kita harus berbicara stunting dan penanganannya. dikarenakan stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

“Maka dari itu kami diminta oleh ketua umum partai, Ibu Megawati Soekarnoputri untuk membantu pemerintahan memberikan penyuluhan bukan sosialisasi. Karena penyuluhan itu ada depinisinya yaitu kita merubah, merubah pikiran, merubah kebiasaan lama dan mengikuti apa yang telah disampaikan oleh pemerintah supaya di ikuti. Kalau sosialisasi itu tidak mengikat, mau di ikuti boleh, tidak di ikuti juga tidak apa-apa dan tidak ada resiko. Tetapi pada hari ini kita penyuluhan, kalau kita tidak menurutinya resikonya pada anak-anak kita yang bisa mengakibatkan stunting,” ujar Cornelis, di Desa Bangkawe, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (28/1/22).

Lebih lanjut Cornelis mengatakan salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Jadi anak-anak ini, mulai dalam kandungan itu harus diurus, berikan makanan yang bergizi agar perkembangannya dari janin sampai lahir sehat, dan terlebih tidak Stunting,” kata Cornelis.

Memang dari dalam kandungan itu lah kita mulai meningkatkan kualitas, mutu dari anak, sambung Cornelis, oleh karena itu diberikan pemahaman, diberikan penyuluhan, supaya setelah ini yang telah hadir disini bisa mengikuti atau menerapkan apa yang telah di sampikan.

“Oleh karena itu, tolong anak-anak itu diberikan makanan tambahan, tidak hanya pada satu jenis makanan saja. Selain itu ibu-ibu jangan malas membaca untuk mengetahui apa-apa makanan yang bergizi tinggi yang dibutuhkan perkembangan anak-anak sekarang ini, kerena melalui internet kita gampang untuk mengetahui apa jenis-jenis makanan yang bergizi tinggi,” ujar Cornelis.

Cornelis mengingatkan meskipun banyak makanan tambahan untuk anak-anak, jangan lupa memberikan Air Susu Ibu (ASI). Karena ASI mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantunya melawan bakteri dan virus.

“Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis. Sekali lagi saya mengingatkan makanan bergizi itu bukan setiap hari mengkonsumsi daging saja, bukan harus makan yang aneh-aneh, cukup mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, telur atau pun makanan yang bergizi lainya itu  boleh dimakan,” tukas Cornelis mengakhiri.*/

Laporan : Deckie

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button