HGN Bupati Landak Terima Anugerah Dwija Praja Nugraha
Channeltujuh.com, NGABANG – Bupati Landak Karolin Margret Natasa sangat serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Landak yang bertujuan agar anak-anak di Kabupaten Landak bisa mendapatkan hak mereka dalam menempuh pendidikan yang layak.
Dengan keseriusan Bupati Landak dibidang pendidikan tersebut, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-76 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2021 tingkat Provinsi Kalimantan Barat, Bupati Landak Karolin Margret Natasa menerima Anugerah Dwija Praja Nugraha, karena telah memiliki komitmen tinggi dan prestasi dalam pembangunan dibidang pendidikan.
Karolin mengucapkan terimakasih atas penghargaan yang di berikan oleh pengurus PGRI Provinsi Kalimantan Barat, karena telah menilai kepemimpinan Bupati Karolin yang serius membangun pendidikan di Kabupaten Landak.
“Saya ucapkan terimakasih kepada pengurus PGRI Kalimantan Barat yang sudah memberikan penghagaan dan penanugerahan ini, namun yang terpenting bagi saya adalah bagaimana pendidikan di Kabupaten Landak ini bisa terus meningkat kualitas pendidikannya sehingga kita dapat menciptakan generasi masa depan yang mampu bersaing dengan anak-anak di daearah lain,” kata Karolin, di Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Jum’at (26/11/21).
Karolin mengatakan masih banyak permasalahan yang dihadapi di dunia pendidikan saat ini termasuk di Kabupaten Landak, namun Karolin tetap berkomitmen untuk terus mewujudkan hal tersebut secara bertahap.
“Pekerjaan rumah kita masih banyak pada bidang pendidikan ini, bukan hanya di Kabupaten Landak saja tetapi di selurh Indonesia baik untuk faslitas pendidikan maupun tenaga pendidiknya, untuk itu saya terus berkomitmen secara bertahap dalam membangun pendidikan di Kabupaten Landak agar dapat dirasakan masyarakat untuk mencerdaskan anak bangsa,” ungkap Karolin.
Karolin juga menjelaskan dalam komitmennya membangun pendidikan di Kabupaten Landak yakni dengan memberikan fasilitas pendidikan dasar di seluruh desa, baik secara formal maupun non-formal.
“Kita memberikan pendidikan mulai dari desa baik secara formal maupun non formal, seperti pembangunan Pendidikan Anak Usai Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di desa, Sekolah Menengah Atas (SMA) kita bangun di kecamatan serta univesitas maupun sekolah tinggi yang berada di ibu kota kabupaten. Untuk non formal di desa kita berikan buku bacaan untuk perpustakaan desa serta menggerakkan kader-kader Pemberdayaan Kesejahreraan Keluarga (PKK) maupun organisasi pendidikan memberikan pelatihan baca, tulis dan berhitung kepada masyarakat,” tukas Karolin.*/
Laporan : Deckie