Terhambat Data Aplikasi Yang Tidak Sinkron, Landak Tidak Mendapatkan Kuota Vaksin

Channeltujuh.com, NGABANG – Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan bahwa untuk minggu ke empat bulan September ini Kabupaten Landak tidak mendapatkan kouta vaksinasi dari Provinsi Kalimantan Barat yang dikarenakan ada masih stok yang tersimpan menurut data aplikasi Pcare maupun aplikasi SMILE.
Hal tersebut diungkapkan, Karolin, saat menerima kunjungan dari tim monitoring percepatan vaksinasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk Kabupaten Landak yang dipimpin oleh Heronimus Hero yang juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Barat bertempat di rumah dinas Bupati Landak, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat.
“Tidak updatenya aplikasi Pcare dan aplikasi SMILE yang merupakan aplikasi untuk memonitor perkembangan vaksinasi, sebagai contoh saja pada aplikasi Pcare vaksinasi pelajar di Kabupaten Landak tercatat 400 peserta sementara pada faktanya kita sudah melakukan 6000 pelajar sudah tervaksin,” terang Karolin, Senin (27/9/21).
Karolin menjelaskan bahwa tidak sinkronnya antara data dilapangan dengan aplikasi SMILE yang mana di aplikasi tersebut menyebutkan masih ada 11.000 vaksin di Kabupaten Landak yang masih belum digunakan, namun fakta dilapangan vaksin tersbut sudah habis digunakan.
“Kami sudah melakukan pengecekan dan saat ini tim dari provinsi juga sudah melakukan pengecekan di gudang Dinas Kesehatan Kabupaten Landak bahwa hal tersebut tidak benar, Kami hanya menyimpan kurang lebih sekitar 500 dosis Moderna untuk vaksin kedua. Dengan tidak sinkron tersebut pada minggu ke empat ini kami tidak mendapatkan jatah vaksin dari provinsi,” ungkap Karolin.
Ditempat yang sama, Ketua Tim Monitoring Percepatan Vaksinasi Provinsi Kalimantan Barat untuk daerah Kabupaten Landak, Heronimus Hero, mengatakan bahwa memang ada beberapa kendala yang dihadapi Kabupaten Landak dalam percepatan vaksinasi tersebut salah satunya adalah kekeliruan data yang ada di aplikasi dan dilapangan.
“Landak saat ini vaksinasinya baru berjalan 12 persen yang dikarenakan kesiapan vaksinnya yang kurang karena tidak sinkronnya data di aplikasi dan dilapangan. Berdasarkan informasi dari Bupati Landak bahwa ada momen tertentu animo masyarakat luar biasa tetapi vaksin yang tersedia hanya 200 dosis saja, nah disinilah tujuan kita sebagai tim untuk menjembatani agar percepatan vaksinasi di Kabupaten Landak benar-benar tercapai,” tukas Hero.*/
Laporan : Deckie