Budaya dan PariwisataNewsPemerintahan dan Politik

Bupati Sis Buka Musyawarah Adat Dayak Suku Dayak Suruk

Channeltujuh.com, PUTUSSIBAU – Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan membuka Musyawarah Adat Dayak se-wilayah ketemenggungan Suku Dayak Suruk ke-III tahun 2021 di Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang disambut dengan tarian sambutan masyarakat Suku Dayak Suruk, senin (26/04/21).

Musyawarah Adat ini sebenarnya akan dilaksanakan pada bulan Mei Oktober 2020 kemarin, namun melihat situasi dan kondisi yang masih Pandemi COVID-19 kegiatan ini pun tertunda dan dengan kesepakatan panitia beserta Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Pemerintah Desa yang ada diwilayah ketemenggungan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 26 – 31 April 2021. Musyawarah ini dilaksanakan untuk melakukan Revisi tentang Hukum Adat Dayak Suruk serta melakukan peninjauan dan pembahasan hukum adat yang didalamnya terdapat tim formatur untuk pelaksanaan pemilihan temenggung.

Dalam sambutannya Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan bahwa saat ini sangat cepat sekali arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sehingga globalisasi telah mempengaruhi dan mengubah perilaku hampir seluruh aspek kehidupan termasuk pengaruhnya terhadap kebudayaan dan adat istiadat.

“Saya selaku Kepala Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu sangat menyambut baik atas terselenggaranya acara musyawarah adat Dayak Suruk yang di rangkaikan dengan pembaharuan tatanan adat istiadat sebagai wujud atas keterbukaan terhadap perkembangan zaman globalisasi saat ini, serta sekaligus wujud keseriusan dari masyarakat adat untuk terus melestarikan adat istiadat peninggalan leluhur yang merupakan kekayaan budaya Kita yang tidak dimiliki oleh daerah atau Bangsa lain,” terang Sis.

Bupati Kapuas hulu menyampaikan bahwa yang meneruskan budaya, adat istiadat tersebut adalah masyarakat suku dayak Suruk itu sendiri agar terus dilestarikan hingga sampai ke anak cucu nanti dan harus tertanam serta memiliki rasa kedaerahan yang sangat kuat.

“Siapa lagi yang akan peduli dengan adat istiadat jika bukan dari kita sendiri. Kita cukup dengan melihat, mendengar, mengenal dan mempelajari budaya itu sendiri termasuk terus hadir dan pulang kampung saat perayaan gawai sehingga akan terus tertanam dalam sanubari Kita rasa memiliki kebudayaan daerah Kita, namun semua itu harus seimbang jangan sampai budaya luar yang mendominasi dalam kehidupan Kita,” pinta Bupati Kapuas Hulu.

Bupati Kapuas Hulu juga menyampaikan dalam rapat koordinasi dengan pimpinan daerah bahwa kondisi daerah dalam keadaan yang aman dan kondusif. Akan tetapi Pandemi COVID-19 telah memaksa Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu untuk tidak maksimal dalam berbagai upaya pelayanan di bidang pembangunan. Pemerintah saat ini harus memfokuskan seluruhnya terhadap upaya penanganan dan pencegahan atas semakin meluasnya penyebaran COVID-19 di Kalimantan Barat.*/

Laporan : Humas Kapuas Hulu
Editor : Deckie

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button