Channeltujuh.com, PUTUSSIBAU – Sebelum membuka Musyawarah Adat Dayak se-wilayah ketemenggungan Suku Dayak Suruk ke-III tahun 2021 di Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan didampingi Kepala Desa Nanga Tubuk meninjau 2 jembatan yang ada di Desa Nanga Tubuk yang rusak karena terkena bencana Banjir bandang akhir tahun 2019 lalu.
Kepala Desa Nanga Tubuk Mikael menyampaikan kepada Bupati Landak bahwa Jembatan Sungai Tubuk 1 yang menghubungkan Desa Nanga Tubuk ke Hulu Tubuk dengan bentangan kurang lebih 38 Meter sedangkan sungai tubuk 2 yang menghubungkan Poros Hulu tubuk ke Mantuk dengan bentangan kurang lebih 32 meter rusak dan hampir ambruk. Jembatan ini merupakan salah satu akses utama penghubung antar dusun maupun desa, apabila air pasang masyarakat sangat sulit untuk melintas terutama yang menjual hasil pertanian keluar Desa dikarenakan air yang sangat deras dan jembatan darurat pun tidak bisa digunakan.
“Dengan hadirnya Bapak Bupati Kapuas Hulu, Kami masyarakat desa disini sangat berharap jembatan Kami di bangun kembali. Kami tidak banyak minta untuk pembangunan di desa Kami, tetapi agar kedepannya jembatan ini bisa menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Kapuas Hulu,” ucap Mikael, senin (26/04/21).
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan yang melihat langsung kondisi jembatan tersebut dapat melakukan skala prioritas pembangunan di Kabupaten Kapuas Hulu, karena mengingat banyaknya pemotongan anggaran akibat COVID-19 yang mengharuskan Pemerintah lebih selektif dalam menentikan berbagai bidang pembangunan.
“Jembatan ini sudah mau dibangun karena Pandemi COVID-19 ini terdapat pemotongan anggaran jadi pembangunan jembatan ini ditunda. Saya menyampaikan kepada perangkat desa dan masyarakat, dengan Saya melihat langsung maka Kita Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu lebih nyaman memfokuskan pembangunan kedepannya, dan pembangunan seperti ini harus ada skala prioritasnya,” terang Bupati Kapuas Hulu.*/
Laporan : Humas Kapuas Hulu
Editor : Deckie
