Vaksinasi COVID-19 Aman, Cornelis : Jangan Sebar Berita Hoax

Channeltujuh.com, NGABANG – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Daerah Pemilihan Kalimantan Barat 1, Cornelis, menerima suntikan dosis kedua vaksin virus corona (SARS-CoV-2), penyuntikan vaksin dilakukan di Rumah Kediamanya di Ngabang.
Cornelis mengatakan bahwa dirinya selama di vaksin, baik yang petama atau yang kedua tidak ada gejala sakit kepala, muntah mual, sakit perut atau pun penyakit lainya.
“Selama vaksin yang pertama, sampai dengan yang kedua ini, saya sama sekali tidak merasakan gejala sakit sedikit pun, seperti sakit kepala, muntah mual, sakit perut atau gejala-gejala penyakit lainya. Jadi vaksin yang di gunakan pemerintah ini aman untuk di gunakan oleh masyarakat,” kata Cornelis, di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Sabtu (3/4/21).
Cornelis mengatakan pada saat ini pemerintah Indonesia masih melakukan vaksinasi kepada seluruh masyarakat, dirinya menghimbau agar masyarakat yang akan menerima vaksinasi jangan takut untuk di Vaksinasi COVID-19, kecuali kondisi kesehatan kurang baik.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia yang akan menerima vaksinasi, jangan takut untuk divaksin, karena saya manula yang sudah divaksin kedua kalinya, tidak ada pengaruh sedikit pun dengan kondisi sekarang ini,” himbau Cornelis.
Tidak lupa, Cornelis, selalu mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh pada informasi atau berita-berita bohong (hoax) yang menyatakan baksin ini tidak aman untuk di gunakan.
“Saya mengingatkan kepada seluruh masyarakat jangan terlalu percaya berita-berita bohong yang menyatakan vaksin ini tidak baik untuk digunakan, saya sendiri telah divaksin dua kali dan merasakan nyaman setelah di vaksin. Tetapi setelah divaksin jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dengan melaksanakan 5 M, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun diair mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi,” pesn Cornelis.*/
Laporan : Deckie