NewsPemerintahan dan Politik

IKN Pindah ke Kalimantan, Penduduk Asli Harus Siap Bersaing

Channeltujuh.com, PONTIANAK — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi II, Badan Anggaran dan tim pengawas DPR RI Bidang Pengawasan Perbatasan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat (Kalbar) I, Cornelis, menjadi narasumber dalam acara dialog interaktif Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional (ICDN) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta bersama tokoh masyarakat adat dan cendekiawan Dayak dengan topik peran masyarakat adat dan cendekiawan Dayak untuk mengawal Ibu Kota Nusantara, secara virtual.

Selain Cornelis, yang menjadi narasumber dalam acara ini juga ada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas RI), Suharso Manoarfa, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Martin Billa, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Dewan Pembina ICDN, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) ICDN Anggota DPR RI Komisi VII,  Willy Midel Yoseph.

Dalam kesempatan ini Cornelis mendapatkan tema Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan adalah anugerah. Dirinya mengatakan bahwa masalah pemindahan IKN yang berkembang sekarang ini banyak sekali yang menentang pemindahan IKN supaya batal.

“Tetapi saya mengatakan kepada masyarakat Kalimantan khususnya orang Dayak itu adalah anugerah, karena nanti IKN bukan hanya terbangun disekitar atau di satu tempat itu saja. Tetapi nantinya kita juga akan mendapatkan efek pembangunanya diseluruh Kalimantan,” ujar Cornelis, di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (12/2/22).

Lanjut Cornelis menyampikan ada hal yang perlu disampikan disini sekarang ini. Banyak orang-orang ribut tentang perpindahan IKN ini yang terlalu cepat untuk di tetapkan menjadi Undang-undang, hal ini lah yang di persoalkan banyak orang, yang membuat mereka curiga ataupun hal lainnya.

“Di DPR itu sendiri ada badan keahlian, badan legislasi, badan musyawarah dan semua kelengkapan dewan itu sudah bekerja dengan baik, sehingga tercipta panitia khusus (pansus). Selain itu pemerintah juga punya lembaga untuk melenliti secara akademis, tentu akademi seperti perguruan-perguruan tinggi pemerintah juga sudah mengkaji dan Bappenas RI sebagai leading sektornya,” terang Cornelis.

Ia mengatakan bahwa undang-undang terlebih dahulu dibuat, karena dalam sistem perencanaan nasional yang di atur berdasarkan undang-undang juga, bahwa setiap pembangunan itu harus berdasarkan undang-undang. Seperti sekarang kita harus membangun jalan ataupun jembatan, kalau didalam perencanaan tidak jelas aturanya, pemerintah bisa beresiko. oleh karena itu undang-undang di prioritaskan terlebih dahulu, setelah undang-undang jadi sambil berjalan baru pembangunan fisik yang lainya, hal ini yang sangat perlu juga untuk diketahui oleh masyarakat kita, sebab jika tidak jelas, nanti asetnya juga tidak akan jelas yang bahaya itu nantinya presiden.

“Oleh karena itu pemimpin (leading) sektor ada pada Bappenas, nanti kedepanya kita harus sering bertanya kepada Bappenas. Karena yang paling banyak tahu apa-apa saja yang perlu disiapkan tentang pemindahan IKN itu adalah Bappenas,” ucapnya.

Selain dari pada itu masyarakat harus  menyiapkan diri, sambung Cornelis, kalau mau ikut dalam proyek bagaimana cara kita mengambil bagian, selain itu persiapkan tenaga-tenaga kita, selain dari pada itu mental juga harus di bentuk terlebih dahulu.

“Jangan kita kalah mental dengan orang-orang yang datang dari luar Kalimantan, hal ini terkadang mental kita mental yang tidak kuat, lemah atau pun minder, hal ini kemungkinan akibat terlalu lama kita ini berdiam diri, terlalu lama kita di tekan. Ketika jaman reformasi  kita sudah setara dengan saudara-saudara kita yang lain, tetapi perasaan rendah diri itu masih ada, rasa ini lah harus di buang jauh-jauh. Selain itu saya mengingatkan kepada teman-teman dewan adat bisa ditanya juga hak-hak adat kita, bisa dihargai atau tidak,” tukas Cornelis mengakhiri.*/

Laporan : Deckie

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button