Antisipasi Masuknya PMI, Ini Yang Dilakukan Pangdam dan Gubernur Kalbar
Channeltujuh.com, KUBU RAYA — Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad dan Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Sutarmidji, memimpin rapat evaluasi penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di perbatasan. Rapat dilaksanakan di Ruang Yudha Markas Komando Daerah Militer (Makodam) XII/Tanjungpura, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Rapat evaluasi juga dilaksanakan melalui video converence. Dihadiri Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalbar, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kalbar, dan Komandan Resor Militer (Danrem) 121/Alambana Wanawai serta para Komandan Distrik Militer (Dandim) wilayah perbatasan serta Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas).
Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjelang lebaran, agar para Dandim untuk mencari tempat karantina yang lebih baik di daerah perbatasan.
“Saya kira tempat karantina di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk sudah memadai, sedangkan di Entikong, agar dicarikan tempat alternatif yang lebih baik,” tegas Nur Rahmad, Jum’at (23/4/21).
Nur Rahmad kembali mengingatkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 bahwa jangka waktu karantina bagi PMI adalah 5×24 jam, karena sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia.
“Jadi 5×24 jam itu adalah harga mati. Saya ingin para Satgas dapat mengawal itu semua,” kembali Nur Rahmad menegaskan.
Sedangkan Gubernur Kalbar, Sutarmidji, dalam arahannya menyampaikan untuk PMI yang kembali ke wilayah Kalbar, agar dikarantina di perbatasan, sampai menunggu hasil tes Covid-19.
“Kalau untuk mereka yang kembali ke wilayah Kalbar, lebih baik karantina di perbatasan setelah hasil tes keluar baru akan digeser ke wilayah masing-masing,” tegas Sutarmidji.
Untuk mengantisipasi lonjakan kedatangan PMI, Sutarmidji, mengharapkan agar semua pihak terkait menyiapkan segala fasilitas kesehatan, sarana dan prasarana untuk penanganan Covid-19 di perbatasan.
“Mudah-mudahan tidak ditemukan yang positif, dan jika ada yang positif maka akan diisolasi di Pontianak. Beberapa mobil ambulan akan kita siapkan di perbatasan,” pungkas Sutarmidji.*/
Laporan : Sumber Pendam XII/Tanjungpura
Editor : Devi Lahendra