Channeltujuh.com, PONTIANAK – Rasa kecewa sejumlah penumpang pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-700 rute Jakarta-Pontianak meluap atas buruknya pelayanan yang dialami, mulai dari keterlambatan penerbangan hingga fasilitas yang dinilai tidak layak saat tiba di Bandara Supadio, Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis 9 Oktober 2025.
Pesawat yang dijadwalkan tiba sore hari di Pontianak mengalami keterlambatan kedatangan (delay). Setelah akhirnya lepas landas menuju Pontianak, penerbangan kembali terkendala akibat cuaca buruk, sehingga pesawat dialihkan (divert) ke Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk mengisi bahan bakar.
Setelah kondisi memungkinkan, pesawat kembali melanjutkan penerbangan ke Pontianak. Namun sesampainya di Bandara Supadio, hujan deras mengguyur kawasan bandara. Para penumpang terpaksa turun satu per satu menggunakan payung yang dibagikan awak kabin dan petugas darat, tanpa fasilitas jembatan penghubung yang terhubung langsung ke terminal yang semestinya digunakan untuk mempermudah penurunan penumpang.
“Awalnya delay yang cukup lama, sehingga jadwal kedatangan kami di Pontianak jadi terlambat, setelah terbang kami harus ke Pangkal Pinang dulu. Dan setelah sampai di Pontianak malah kami disuruh turun hujan-hujanan cuma pakai payung. Katanya dongkraknya rusak. Yang saya pertanyakan apakah ini pelayanan yang diberikan oleh maskapai Super Air Jet kepada konsumen,” sesal Zainul Irwansyah salah seorang penumpang pada wartawan.
Sementara itu, lanjut Zainul menjelaskan pengakuan salah satu pramugari kepada penumpang, alat dongkrak tangga pesawat sedang mengalami kerusakan, sehingga pihak maskapai hanya bisa menyediakan payung sebagai alternatif sementara.
“Jika ada alat yang rusak, apakah pesawat tersebut layak terbang, bagaimana pengawas dari pihak maskapai serta pihak terkait lainnya terutama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Hal ini jelas hal ini mengabaikan keselamatan penumpang serta kenyamanan penumpang,” tegas Zainul.
Lanjut Zainul mengatakan dari kejadian ini sangat jelas bahwa maskapai Super Air Jet tidak siap menghadapi situasi darurat maupun cuaca ekstrem serta dalam hal perawatan armada juga kurang baik.
“Saya berharap maskapai segera memperbaiki fasilitas dan meningkatkan pelayanan demi kenyamanan dan keselamatan penumpang,” tukas Zainul.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Super Air Jet maupun pengelola Bandara Supadio Pontianak belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini.*/
Laporan : Devi Lahendra