NewsPendidikan

Karolin Apresiasi dan Dukung PPA Maranatha Menjalin

Channeltujuh.com, LAMOANAK – Bupati Landak periode 2017 hingga 2022 Karolin Margret Natasa menjadi narasumber pada acara pembukaan Annex yang diprakarsai oleh Pusat Pengembangan Anak (PPA) Maranatha Menjain sekaligus pembukaan cabang untuk melayani anak-anak Desa Lamoanak yang bertempat di Gereja Kerapatan Gereja Baptis Indonesia (KGBI) Baweng, Desa Lamoanak, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat.

PPA tersebut merupakan bagian dari pengembangan anak-anak melalui gereja dengan memenuhi hak-hak anak seperti bermain, pendidikan, perlindungan, identitas diri, status kebangsaan, akses kesehatan, rekreasi, kesamaan, berperan dalam pembangunan, serta makan dan minum mereka.

Karolin mengatakan bahwa PPA Maranatha Menjalin merupakan salah satu bentuk pedidikan non formal yang sangat bagus dalam pengembangan anak-anak terutama mereka yang berada di desa yang memang membutukkan hal tersebut.

“PPA ini sangat baik, karena memiliki program yang komprehensif sehingga anak-anak bisa menjadi berkembang serta adanya kelanjutan pengembangan mereka sampai mereka dewasa. Selain itu, mereka juga tetap menjadi anak-anak yang juga memiliki iman yang bagus,” kata Karolin, di Lamoanak, Senin (10/4/23).

Karolin mengingatkan bahwa peran orang tua sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, karena PPA tersebut hanyalah bagian dari dukungan dari luar dalam upaya membantu pengembangan anak-anak.

“Para mentor PPA ini hanya membantu anak-anak kita dalam membentuk karakter maupun pengembangan bakat dari anak-anak kita, tetapi peran orang tua yang sangat penting dalam upaya tersebut. Untuk itu saya berpesan orang tua juga harus aktif dan mau mengikuti apa yang sudah sarankan oleh para mentor,” terang Karolin.

Terakhir Karolin juga mengajak masyarakat untuk mendukung pemberantasan stunting agar masa depan anak-anak di Kabupaten Landak menjadi generasi yang cerdas, sehat dan hebat.

“Dampak dari stunting yang paling ditakuti adalah anak-anak kita menjadi bodoh, tentu kita tidak mau generasi kita nantinya bodoh-bodoh. Makanya saat ini kita gencar melakukan sosialisasi stuting dalam upaya memujudkan anak-anak kita atau generasi penerus yang cerdas, sehat dan hebat. Penanganan stunting ini mulai kita cegah sejak merencanakan kehamilan hingga anak-anak itu lahir dan tumbuh kembangnya yang harus kita awasi,” pesan Karolin mengakhiri.*/

Laporan : Deckie

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button